Rabu, 03 Oktober 2018




Dari pembelajaran yang telah disampaikan oleh pak Aniq pada tanggal 02 Oktober 2018. Pak Aniq telah menyampaikan materi sebagai berikut :
Kebebasan
Kesadaran berpendidikan nasional rasa kemerdekaan bagi kalangan normatif “Freedom” memahami kemerdekaan mampu memahami batasan-batasan, kemerdekaan itu bersifat tiga macam yaitu :
1. Berdiri sendiri otonomi yaitu pendidikan yang berdiri sendiri bisa menjadikan siswa mencari ilmu dalam pendidikan dengan kesuaian kemampuan atau kebutuhan siswa tanpa ada nya aturan atau terkait oleh instansi dan guru bisa menggunakan cara sendiri dalam mengajarkan siswa.
2. Tidak tergantung pada orang lain yaitu manusia tidak harus bergantung pada orang lain karena lebih baik mengajarkan dengan memakai ajaran sendiri tanpa bergantung pada orang lain  pasti bisa menjalankan tugas dengan mudah dan sesuai dengan keinginan dan juga agar pendidikan itu bisa dipahami oleh anak peserta didik.
3. Dapat mengatur dirinya sendiri maksudnya yang sudah dijelaskan oleh Ki Hadjar Dewantara memiliki semboyan "ING NGARSA SANG TULADHA, ING MADYA MANGUN KARSA, TUT WURI HANDAYANI" yang berarti di depan saya memberi teladhan (contoh), ditengah-tengah memberikan semangat kepada anak didik, di belakang bisa memotivasi anak didik agar menjadi pribadi yang lebih baik dan cinta kepada negara indonesia mampu menjadi penerus yang membanggakan bangsa indonesia. 
kemerdekaan itu berarti manusia sebagai mahkluk individu dan sekaligus sosial dapat mengatur ketertiban hidupnya dalam berhubungan dengan kemerdekaan orang lain ( Dewantara I, 2004).
Kebebasan yang diuraikan pada asas pertama bisa dianggap kontradiktif dengan pentingnya karakter, karena pendidikan karakter yang dilakukan dengan tidak tepat berpotensi menjadi kungkungan. Namun, kontradiksi ini tidak benar. Menjadi manusia berkarakter baik dan bebas bukanlah kontradiksi; perilaku melanggar hak orang lain dan / atau masyarakat bukanlah salah kebebasan melainkan kelalaian terhadap masyarakat.
Pola pendidikan di filandia, sistem pendidikan persis sama proses pondok pesantren pembelajaran santai menggunakan model picture center, study center siswa tersebut diberi kebebasan oleh guru apa saja yang diminati oleh siswa untuk di pilih dalam minat siswa guru hanya bisa mem beri kebeasan dan mengarahkan siswa ke minat nya agar tercapai karena siswa mempunyai minat tersendiri yang akan bisa mengembangkan minat bakat menjadi cita-cita dan hoby anak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar