Kamis, 18 Oktober 2018

Dari pembelajaran yang telah disampaikan oleh pak Aniq pada tanggal 16 oktober 2018. Pak Aniq telah menyampaikan materi yaitu : 
Pendekatan kosmologi:
-Manusia adalah sebagai tihta tuhan 
 -Jasmani rohani manusia tidak dapat dipisahkan itu sudah menjadi kesatuan.
-Perkulihan itu hanya bersifat empirik (bisa dilihat)
-Manusia terdiri atas jasmani, rohani, dan kesehatan.
-Tetapi manusia bukan secara fisik dipisah-pisahkan tetapi secara psikis dipisahkan.
DIRI manusia ada 4 bagian yaitu :
1. Dzat yang artinya esensi secara pokok (dirimu).
2. Sifat yang artimya substansi.
3. Asma yang artinya realitas.
4. Af'al yang artinya aksi.
Hakekat manusia adalah sebagai berikut :
1. Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
2. Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial.
3. yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
4. Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.
5. Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati

 -Tuhan sebagai dzat butuh dikenali melalui ciptaanNya (alam, tumbuhan, hewan, manusia).
-Tihta yang artinya khalifah.
Manusia tercipta dengan keunggulan potensi-potensinya dibanding dengan makhluk lain. Kemampuan manusia mengenal nama-nama (pengetahuan) di muka bumi dengan akalnya inilah yang menjadi alasan kenapa Allah memilihnya dibandingkan makhkuk lain, seperti malaikat maupun iblis. Dalam QS: 30-34 menggambarkan betapa malaikat mengakui keunggulan manusia, meskipun sering menumpahkan darah sesama. Sementara iblis menolak untuk hormat kepadanya karena faktor egonya yang merasa lebih mulia karena diciptakan dari api dibanding manusia yang dari tanah.
Karenanya, Allah tidak membiarkan manusia begitu saja dengan hanya menuruti tarikan nafsunya. Jelas Allah SWT. tidak memerintahkan manusia hanya untuk makan, minum, melepas lelah, tidur, mencari sesuap nasi untuk keberlangsungan hidup. Ingatlah, bukan hanya dengan tujuan seperti ini Allah menciptakan manusia. Akan tetapi ada tujuan besar di balik itu semua yaitu agar setiap hamba dapat beribadah kepada-Nya.
maka manusia harus pula menjalankan tugas-tugas khalifah sebagai berikut:
Pertama, memakmurkan bumi. Manusia memiliki kewajiban kolektif yang dibebankan Allah kepadanya. Manusia diberikan keleluasaan untuk mengeksplorasi kekayaan bumi untuk kemanfaatan sebanyak-banyaknya umat manusia dan makhkuk lain. Hanya saja, tugas eksplorasi ini harus dilakukan dengan menjunjung tinggi nilai-nilai ketuhanan, dilakukan dan dinikmati secara adil dan merata. Tentu harus dilakukan dengan tetap menjaga kekayaan agar tidak punah. Sehingga generasi selanjutnya dapat melanjutkan eksplorasi itu, tanpa ada kehancuran yang massif akibat nafsu angkara murka.
Kedua, melestarikan bumi. Memelihara atau melestarikan bumi dapat dipahami dalam arti luas, termasuk juga memelihara akidah dan akhlak manusianya. Sebagai makhluk yang dikaruniai akal dan hati maka harus bisa memastikan kenyamanan lingkungan dengan menjaga keseimbangan hidup, menjunjung tinggi moralitas atas dasar nilai-nilai ketuhanan.
-Mustaqim yang artinya jalan yang lurus tidak berubah-ubah atau jalan jalan yang menegakkan.
-Asma yaitu sudah membendung didalam diri bukan hanya fisik, tapi keluarga, anak siapa, meluaas melebar, realita membangun. Bukan hanya arti dari nama tersebut.
-tihta tuhan yang dititipi asma tuhan.
*Sabar (Dzat) = sayang.
*Asma (Penyebar) = penyayang
*Tindakan (Bersabar) = menyayangi
*Efek dari pendidikan berpusat dari guru, siswa tidak aktif:
-Pasif secara fisik.
-Aktif secara nalar.

Rabu, 03 Oktober 2018




Dari pembelajaran yang telah disampaikan oleh pak Aniq pada tanggal 02 Oktober 2018. Pak Aniq telah menyampaikan materi sebagai berikut :
Kebebasan
Kesadaran berpendidikan nasional rasa kemerdekaan bagi kalangan normatif “Freedom” memahami kemerdekaan mampu memahami batasan-batasan, kemerdekaan itu bersifat tiga macam yaitu :
1. Berdiri sendiri otonomi yaitu pendidikan yang berdiri sendiri bisa menjadikan siswa mencari ilmu dalam pendidikan dengan kesuaian kemampuan atau kebutuhan siswa tanpa ada nya aturan atau terkait oleh instansi dan guru bisa menggunakan cara sendiri dalam mengajarkan siswa.
2. Tidak tergantung pada orang lain yaitu manusia tidak harus bergantung pada orang lain karena lebih baik mengajarkan dengan memakai ajaran sendiri tanpa bergantung pada orang lain  pasti bisa menjalankan tugas dengan mudah dan sesuai dengan keinginan dan juga agar pendidikan itu bisa dipahami oleh anak peserta didik.
3. Dapat mengatur dirinya sendiri maksudnya yang sudah dijelaskan oleh Ki Hadjar Dewantara memiliki semboyan "ING NGARSA SANG TULADHA, ING MADYA MANGUN KARSA, TUT WURI HANDAYANI" yang berarti di depan saya memberi teladhan (contoh), ditengah-tengah memberikan semangat kepada anak didik, di belakang bisa memotivasi anak didik agar menjadi pribadi yang lebih baik dan cinta kepada negara indonesia mampu menjadi penerus yang membanggakan bangsa indonesia. 
kemerdekaan itu berarti manusia sebagai mahkluk individu dan sekaligus sosial dapat mengatur ketertiban hidupnya dalam berhubungan dengan kemerdekaan orang lain ( Dewantara I, 2004).
Kebebasan yang diuraikan pada asas pertama bisa dianggap kontradiktif dengan pentingnya karakter, karena pendidikan karakter yang dilakukan dengan tidak tepat berpotensi menjadi kungkungan. Namun, kontradiksi ini tidak benar. Menjadi manusia berkarakter baik dan bebas bukanlah kontradiksi; perilaku melanggar hak orang lain dan / atau masyarakat bukanlah salah kebebasan melainkan kelalaian terhadap masyarakat.
Pola pendidikan di filandia, sistem pendidikan persis sama proses pondok pesantren pembelajaran santai menggunakan model picture center, study center siswa tersebut diberi kebebasan oleh guru apa saja yang diminati oleh siswa untuk di pilih dalam minat siswa guru hanya bisa mem beri kebeasan dan mengarahkan siswa ke minat nya agar tercapai karena siswa mempunyai minat tersendiri yang akan bisa mengembangkan minat bakat menjadi cita-cita dan hoby anak.